Seorang santri sedang membersihkan aquarium Kyainya, ia memandang ikan arwana merah dengan takjub..
Tak sadar Kyainya sudah berada di belakangnya.. "Kamu
tahu berapa harga ikan itu?". Tanya sang Kyai..
.
"Tidak tahu". Jawab si Santri..
.
"Coba tawarkan kepada tetangga sebelah!!".
Perintah sang Kyai.
.
Ia memfoto ikan itu dan menawarkan ke tetangga..
Kemudian kembali menghadap sang Kyai. .
"Ditawar berapa nak?" tanya sang Kyai. .
"50.000 Rupiah Kyai". Jawab si Santri mantap..
.
"Coba tawarkan ke toko ikan hias!!". Perintah sang
Kyai lagi..
.
"Baiklah Kyai". Jawab si santri. Kemudia ia
beranjak ke toko ikan hias..
.
"Berapa ia menawar ikan itu?". Tanya sang kyai..
.
"800.000 Rupiah Kyai". Jawab si santri dengan
gembira, ia mengira sang Kyai akan melepas ikan itu..
.
"Sekarang coba tawarkan ke Si Fulan, bawa ini sebagai
bukti bahwa ikan itu sudah pernah ikut lomba". Perintah sang Kyai lagi..
.
"Baik Kyai". Jawab si Santri. Kemudian ia pergi
menemui si Fulan yang dikatakan gurunya. Setelah selesai, ia pulang menghadap
sang guru.
.
"Berapa ia menawar ikannya?".
.
"50 juta Rupiah Kyai".
.
Ia terkejut sendiri menyaksikan harga satu ikan yang bisa berbed-beda..
.
"Nak, aku sedang mengajarkan kepadamu bahwa kamu hanya
akan dihargai dengan benar ketika kamu berada di lingkungan yang tepat..".
.
"Oleh karena itu, jangan pernah kamu tinggal di tempat
yang salah lalu marah karena tidak ada yang menghargaimu.. Mereka yang
mengetahui nilai kamu itulah yang akan selalu menghargaimu..".
كُلُّنَا اَشْخَاصٌ عَادِيٌّ فِي
نَظْرِ مَنْ لاَ يَعْرِفُنَا
Kita semua adalah orang biasa dalam pandangan orang-orang
yang tidak mengenal kita.
وَكُلُّنَا اَشْخَاصٌ رَائِعُوْنَ فِى
نَظْرِ مَنْ يَفْهَمُنَا
Kita adalah orang yang menarik di mata orang yang memahami
kita.
وَكُلُّنَا اَشْخَاصٌ مُمَيِّزُوْنَ
فِى نَظْرِ مَنْ يُحِبُّنَا
Kita istimewa dalam penglihatan orang-orang yang mencintai
kita.
وَكُلُّنَا اَشْخَاصٌ مَغْرُوْرُوْنَ
فِى نَظْرِ مَنْ يَحْسُدُنَا
Kita adalah pribadi yang menjengkelkan bagi orang yang penuh
kedengkian terhadap kita.
وَكُلُّنَا اَشْخَاصٌ سَيِّئُوْنَ فِى
نَظْرِ مَنْ يَحْقِدُ عَلَيْنَا
Kita adalah orang-orang jahat di dalam tatapan orang-orang
yang iri akan kita.
لِكُلِّ شَخْصٍ نَظْرَتُهُ، فَلاَ
تَتْعَبْ نَفْسَكَ لِتُحْسِنَ عِنْدَ الآخَرِيْنَ
Pada akhirnya, setiap orang memiliki pandangannya masing
masing, maka tak usah berlelah-lelah agar tampak baik di mata orang lain.
يَكْفِيْكَ رِضَا اللّٰهُ عَنْكَ ،
رِضَا النَّاسِ غَايَةٌ لاَ تُدْرَك
Cukuplah dengan ridha Allah bagi kita, sungguh mencari ridha
manusia adalah tujuan yang takkan pernah tergapai.
وَرِضَا اللّٰهُ غَايَةٌ لاَ تُتْرَك ،
فَاتْرُكْ مَا لاَ يُدْرَكْ ، وَاَدْرِكْ مَا لاَ يُتْرَكْ
Sedangkan Ridha Allah, destinasi yang pasti sampai, maka
tinggalkan segala upaya mencari keridhaan manusia, dan fokus saja pada ridha
Allah . ان شاء الله
#Lirboyo 07 Januari
2020M.
Post a Comment